Arti Lambang Fakultas Teknik Universitas Udayana

Dibalik lambangnya yang gagah, Lambang Fakultas Teknik Universitas Udayana memiliki makna yang tersirat didalamnya.

Pengantar Sosial Media

Secara umum, sosial media merupakan wadah seseorang untuk berbagi berbagai informasi kepada masyarakat luas secara online, tidak terbatasi oleh jarak dan waktu.

Werewolf Game

Meng'eliminasi atau ter'eliminasi.

Kelestarian Budaya Bali

Mengapa masyarakat Bali sangat antusias terhadap keseniannya?

Minggu, 09 September 2018

Modul ERP


Halo Semeton. Kali ini kita akan membahas mengenai materi yang saya dapatkan di Program Studi Teknologi Informasi di mata kuliah Enterprise Resource Planning mengenai Modul-modul yang terdapat pada ERP dengan dosen bapak I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.
ERP merupakan suatu sistem yang terintegrasi yang digunakan oleh perusahaan untuk perencanaan pemanfaatan sumber daya dengan menggunakan perangkat komputer yang terintegrasi.
Keberadaan sistem ERP ini  menjadikan setiap unit fungsional dalam suatu perusahaan dapat saling berbagi data dan informasi. Inilah yang kemudian dapat meningkatkan sinergitas antara satu elemen dengan elemen lainnya di perusahaan. ERP tidak hanya berperan sebagai aplikasi komputer yang memilki fungsi menangani data secara elektronik dan memprosesnya secara terperinci, melainkan juga memiliki keunggulan lain dalam menyajikan data dan informasi analitik secara real-time atau kapan saja dibutuhkan. Modul ERP dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut.
1.   Modul ERP Berdasarkan Sistem Fungsional
ERP mampu meningkatkan sinergitas antar semua elemen karena setiap unit bisa saling terhubung melalui modul-modul yang tersedia dan bisa diakses oleh semua departemen terkait. Berdasarkan sistem Fungsional, Modul ERP terbagi menjadi dua, yakni:
·         Modul OLAP (Online Analitic Processing); seperti namanya, modul ini memilki fungsi sebagai penyaji data dan informasi analitik. Data dan informasi tersebut dapat disampaikan kepada para pengambil keputusan menggunakan modul ini.
·         Modul OLTP (Online Transaction Processing); modul ini berfungsi menangani setiap proses pemasukan (input), proses pengubahan (update) dan proses penghapusan data yang telah terekam pada suatu tabel yang memiliki keterkaitan satu sama lain dalam suatu basis data (database).

2.   Modul Standar yang Terdapat Pada Sistem ERP
Selain dua modul fungsional di atas, di dalam sistem ERP terdapat juga berbagai modul standar yang digunakan untuk mengintegrasikan antara satu data dengan data lainnya. Adapun jenis modul-modul tersebut antara lain:
·         Modul finansial dan akunting
Sistem ERP membantu proses pengelolaan dan pemantauan keuangan suatu perusahaan. Aplikasi Akunting ini tidak hanya berkaitan dengan pengelolaan keuangan yang hasil akhirnya berupa laporan keuangan dari suatu perusahaan. Modul ini juga berkaitan  dengan pengelolaan data-data yang berkaitan dengan akuntansi laba, cost center manajemen proyek, akuntasi keuangan, Controlling, manajemen investasi, dan perbendaharaan.Selain itu, Modul ini berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan, pengadaan, pemeliharaan, penjualan atau penghapusan serta penarikan hingga depresiasi nilai aktiva di suatu perusahaan.
·         Modul logistik dan persediaan
Salah satu modul standar yang terdapat pada sistem ERP adalah modul Logistik. Secara fungsional, modul ini digunakan untuk memproses pengadaan barang, penyimpanan persediaan, penjualan serta distribusi logistik yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Dengan kata lain, modul ini merupakan aplikasi gudang yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengelola pencatatan dan pelaporan persediaan barang.
·         Sumber Daya Manusia
Salah satu asset terbesar yang dimiliki perusahaan adalah sumber dayanya. Sumber daya manusia yang terbatas harus dikelola dengan baik dan dikembangkan secara terukuragar alokasinya tepat sasaran. Manajemen sumber daya manusia mencakup perekrutan, penjadwalan, dan pemrosesan gaji. Modul sumber daya manusia ini membantu perusahaan untuk mengelola SDM yang dimiliki. Hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia sebuah perusahaan bisa berupa perekrutan, pembayaran gaji, manajemen tugas, dana intensif, bonus atau konpensasi dan ongkos tugas.
·         Business Process Support
Setiap perusahaan memiliki arus kerja dan solusi industri yang terkait satu sama lain. kedua hal tersebut biasanya digunakan sebagai alat kendali atas apa yang berada di setiap unit fungsi di dalam perusahaan.
·         SCM (Support Chain Management)
Modul SCM ini sangat penting dalam pengembangan sistem ERP dan ini menjadi fokus utama dari sistem. Penggunaan modul yang baik akan menghasilkan solusi yang efektif dalam penghematan biaya perusahaan. Selain itu, optimalisasi perencanaan, penyimpanan, dan pemanfaatan logistik sangat membantu memperbaiki prediksi permintaan juga efesiensi operasi perusahaan.
·         CRM (Customer Relationship Management)
Modul ini berkaitan dengan pengelolaan pelanggan. Modul CRM Indonesia digunakan untuk memastikan layanan sampai atau tidak ke pelanggan. Dengan demiki,an setelah penjualan selesai, aplikasi ini akan mengotomasi proses bisnis yang digunakan untuk penjualan, layanan dan dukungan perusahaan. Dengan kata lain, modul ini berperan sebagai sarana penghubung antara perusahaan dan pelangganya.


Arsitektur Data Warehouse


Halo Semeton, Kemarin kita sudah mempelajari apa itu data warehouse, kali ini kita akan membahas mengenai arsitektur data warehouse yang saya dapatkan dari mata kuliah Data Warehouse di program studi Teknologi Informasi dengan dosen bapak I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.

Arsitektur Data Warehouse diperkenalkan pertama kali oleh Ken Orr di dalam paper publikasinya di tahun 1999 yang berjudul Data Warehouse Technology. Ken Orr berpendapat bahwa Arsitektur Data Warehouse merupakan sebuah cara yang dilakukan oleh arsitek Data Warehouse yang berkaitan dengan perancangan dan desain sistem Data Warehouse di dalam sebuah organisasi, untuk mempresentasikannya ke dalam bentuk bagan/gambar/desain, yang memuat segala hal mengenai struktur data, komunikasi pemrosesan, dan presentasi dari komputasi end to end antarkomputer di dalam sistem Data Warehouse.

Arsitektur Dasar
Arsitektur yang paling sederhana pada data warehouse adalah arsitektur dasar atau Basic. Arsitektur dasar terdapat tiga bagian utama yaitu sebagai berikut.

Gambar 1 Arsitektur Dasar https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwifv4qagK_dAhVOXn0KHQ0TDzwQjRx6BAgBEAU&url=http%3A%2F%2Fkegiatanwindy.blogspot.com%2F2011%2F09%2Fgudang-data-data-warehouse.html&psig=AOvVaw1YX
1.     Data Sources
Bagian pertama adalah Data Sourcee atau sumber data. Data yang akan dimasukan kedalam data warehouse dapat berupa database, software, repositori, maupun file. Data tersebut bisa didapatkan dari Operational System dan Flat Files.
2.     Warehouse
Bagian kedua adalah Warehouse yang bertugas sebagai gudang penyimpanan data. Pada Warehouse memuat Metadata, Summary Data, dan Raw Data. Metadata merupakan data yang memuat struktur dari data yang bersangkutan. Summary Data merupakan data dari Data Source yang dikumpulkan ke dalam sebuah tabel serta belum dikomputasikan. Dan Raw Data merupakan data mentah yang berasal dari sumber data, yang belum mengalami perubahan apa pun.
3.     Users
Bagian ketiga adalah Users atau pengguna. User terdiri atas tiga kelompok berdasarkan kegiatan yang dilakukan, yaitu Analysis, Mining, dan Reporting.

Staging Area Arsitektur
Jika pada Arsitektur dasar terdapat 3 bagian di dalamnya, maka dalam hal ini ditambahkan satu bagian lagi yaitu Staging Area. Pada arsitektur ini, terlebih dahulu Data Warehouse membersihkan data yang berasal dari berbagai data sumber ke suatu tempat penampungan antara (biasanya disebut dengan staging area) sebelum masuk ke Data Warehouse. Staging area menyeserhanakan proses pembuatan summary dan management warehouse secara umum.


Data Mart Arsitektur
Arsitektur ini merupakan penyempurnaan dari arsitektur sebelumnya. Selain menyematkan staging area, terdapat tambahan 1 bagian yaitu Data Mart. Pada arsitektur ini, data warehouse akan dibagi lagi menjadi beberapa upabagiansesuai dengan tujuan maupun penggunaannya (misal: subset penjualan perusahaan, subset pemasaran perusahaan, maupun subset inventaris perusahaan). bagian dari data warehouse ini biasa desebut sebagai data mart. Data mart itu sendiri tidak selalu dipandang sebagai suatu uang diturunkan dari data warehouse (pendekatan top-down), tapi data mart itu bisa dipandang sebagai komponen penyusun data warehouse (pendekatan bottom-up). Data mart merupakan subset dari data resource, biasanya berorientasi untuk satu tujuan yang spesifik atau subjek data yang didistribusikan untuk mendukung kebutuhan bisnis. Sebagai contoh data purchasing, sales, dan inventory dapat dipisahkan dalam masing-masing cube.

Oke ton, sekian dulu artikel kali ini mengenai Arsitektur Data Warehouse. Sampai jumpa di blog selanjutnya. AHayy

Minggu, 02 September 2018

Apa itu Enterprise Resource Planning?


Halo Semeton, kali ini kita akan belajar mengenai Enterprise Resource Planning. Seperti biasa, ini adalah materi yang saya dapatkan pada perkuliahan yaitu mata kuliah Enterprise Resource Planning dengan dosen pengampu bapak I Putu Agus Eka Pratama program studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Nah monto gen pembukaanne, jeg langsung gas ke materi ton!
Enterprise Resource Planning (ERP) secara harfiah terdiri atas tiga kata yaitu enterprise yang artinya perusahaan/organisasi, resource yang artinya sumber daya, dan planning yang artinya perencanaan. Berarti Enterprise Resource Planning memiliki pengertian yaitu Perencanaan sumber daya perusahaan, *eaaaaaaaa*.
Apabila dirumitkan sedikit nih ton, secara umum ERP merupakan konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya perusahaan, sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien dan dapat memberikan pelayanan lebih bagi konsumen, guna menghasilkan nilai tambah dan memberikan keuntungan maksimal bagi stake holder atas perusahaan. Yaa, intinya yaitu Perencanaan sumber daya perusahaan. *eaeaeaeaea*.
ERP banyak diterapkan pada perusahaan (besar/kecil), khususnya manufaktur dan jasa, untuk integrasi, otomatisasi, dari proses – proses yang berhubungan dengan bahan mentah, produksi, distribusi, hingga ke manajemen pemasaran dan sumber daya manusia.
Manfaat Enterprise Resource Planning tidak hanya dapat dirasakan pada perusahaan besar saja, namun pada perusahaann yang berskala kecil pun akan sangat terbantu dengan adanya ERP ini. Berikut ini beberapa manfaat yang dapat dinikmati oleh organisasi yang berhasil menerapkan ERP.
·         Integrasi Bisnis dan Akutasi Data yang Lebih Baik
Mengingat sistem ERP terdiri dari berbagai modul dan sub-modul yang dapat mewakili komponen bisnis tertentu dan saling terintegrasi, sehingga akann terjadi pembaharuan di beberapa modul yang saling berkaitan secara realtime. Dengan demikian, kebutuhann untuk beberapa kali entri data dapat dihilangkan dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan pada saat entri.
·         Perencanaan dan Manajemen Sistem Informasi
Sistem ERP memiliki alat-alat pendukung pengambilan keputusan yang baik seperti alat perencanaan dan alat simulasi yang dapat membantu manajemen untuk lebih tepat memanfaatkan sumber dayanya seperti material, sumber daya manusia dan mesin atau peralatan kerja.
·         Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas
Selain menyediakan perencanaan yang lebih baik, sistem ERP juga dapat meningkatkan efisiensi pada aktivitas rutin harian seperti pemesanan, pengiriman, kinerja pemasok, manajemen kualitas, manajemen kas, dan realisasi penjualan. Dengan adanya sistem ERP, siklus waktu penjualan ke kas dan pembayaran ke pemasok pun dapat dipersingkat.
·         Pembentukan Standarisasi Prosedur
Sistem ERP didasarkan pada proses praktik Internasional terbaik yang diadopsi oleh organisasi yang menerapkannya. Pekerjaan menjadi lebih terstruktur sehingga tidak tergantung pada individu atau pekerja tertentu saja. Sistem ERP bagi sebuah perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas.

Oke ton, itu dulu ya tentang Enterprise Resource Planning bagian awal. Sebenarnya ada lagi mengenai Back Office System, Platform, dan mobile ERP, tapi akan saya lanjutkan setelah kelas nanti. Ahayy

Sumber:
https://www.jurnal.id/en/blog/2017/pengertian-keuntungan-menggunakan-sistem-erp

Apa itu Data Warehouse?


Halo Semeton. Sebagian diantara kita tentu memiliki suatu benda atau barang yang berharga bagi kita dan tentu kita perlu menyimpannyake dalam gudang atau tempat penyimpanan lainnya agar kelak dapat kita ambil lagi apabila ingin kita gunakan. Namun untuk menyimpannya bukan perkara mudah, agar barang yang kita simpan tidak rusak walau disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. Nah begitu pula dengan data. Pernah ga sih tersirat dibenak kita mengenai bagaimana suatu instansi mengelola dan menyimpan data mereka yang sangat banyak? Apalagi untuk data yang memerlukan jangka waktu penyimpanan yang amat panjang. Bagaimana caranya menyimpan data yang amat banyak agar dapat diproses kembali pada masa yang akan datang? Nah, untuk mengatasi itu semua, diciptakanlah suatu konsep yang bernama Data Warehouse. Berikut ini akan saya perkenalkan apa itu Data Warehouse yang saya dapatkan ketika perkuliahan Data Warehouse dengan dosen I Putu Agus Eka Pratama di Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
Image result for data warehouse
Gambar 1 Arsitektur Data Warehouse
(sumber : https://panoply.io/uploads/versions/diagram4---x----750-328x---.jpg)
Sebelum kita mempelajari Data Warehouse, ada baiknya kita mempelajari sedikit mengenai hal-hal penting yang menjadi kerangka atau yang akan berkaitan dengan Data Warehouse. Ibarat membangun rumah nih, sebelum membangun rumah, kita harus tahu dulu Merk Semen yang harus digunakan, Jenis batu dan pasirnya harus diperhatikan agar kelas menghasilkan rumah yang kokoh, cieehh.
Di dalam mempelajari Data Warehouse, kita akan sering berjumpa dengan istilah Data dan Informasi. Data dalam istilah komputer merupakan berkas digital yang dihasilkan oleh komputer, yang bersifat acak alias belum terorganisasi, dan belum memiliki nilai, fungsi, maupun arti. Dari data tersebut kemudian akan diolah sehingga menghasilkan informasi. Nah informasi inilah yang kemudian akan menjadi suatu pengetahuan atau knowledge bagi individu yang memerlukannya.
Definisi dari Data Warehouse itu sendiri tidak sesederhana “Gudang data”, walaupun memang terjemahannya demikian. Namun oleh Bill Inmon dan Ralph Kimball, dua tokoh yang berperan besar terhadap lahir dan berkembangnya Data Warehouse memiliki masing-masing definisi yang berbeda sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing.
Bill Inmon [1970] menyatakan bahwa Data Warehouse didefinisikan sebagai sekumpulan data yang memiliki enam buah siifat atau karakteristik yaitu :
·         Subject Oriented
·         Integrated
·         Process Oriented
·         Time Variant
·         Accesible
·         Non Volatile
Keenam buah karakteristik tersebut, berguna untuk mendukung dalam membantu di dalam proses pengambilan keputusan pada suatu organisasi, dengan memanfaatkan data, database, Data Warehouse.
Ralph Kimball, yang juga merupakan Bapak Data Warehouse, memiliki definisi yang sedikit berbeda mengenai Data Warehouse. Ia mendefinisikan Data Warehouse dari sudut pandang yang berbeda yaitu merupakan sebuah sistem untuk pengumpulan data transaksional dari berbagai sumber data, yang mengutamakan adanya dua hal yaitu Query dan Analisa Data.
Perbedaan definisi tersebut justru dapat saling melengkapi (ciehh) sehingga apabila dipadukan, definisi Data Warehouse adalah kumpulan dari sejumlah data dari berbagai sumber data yang digudangkan dari data-data transaksional, yang menganut konsep OLTP (On Line Transactional Processing), dengan memanfaatkan adanya Query pada databes serta proses analisa itu sendiri, didukung oleh enam buah sifat atau karakteristik yang dimilikiya.
Penerapan Data Warehouse telah dilakukan di berbagai bidang kehidupan manusia dan telah membantu para pemimpin instansi dalam mengambil keputusan berdasarkan data yang telah digudangkan. Berikut ini penerapan Data Warehouse di berbagai bidang kehidupan.
·         Perbankan
Di bidang perbankan, Data Warehouse memegang peranan di dalam membantu pihak bank untuk menangani alur dan proses keuangan yang ada di dalam organisasi mereka, manajemen uang nasabah, manajemen kredit, dan peningkatan layanan kepada nasabah.
·         Industri
Di bidang industri atau perusahaan, Data Warehouse memegang pperanan penting pada sejumlah unit bisnis dari industri, baik dari pemetaan dan alur bahan mentah hingga menjadi bahan jadi dan setengah jadi, ppemasaran produk dan distribusi produk, analisa dan evaluasi pasar, stok dan inventori, pembelian bahan baku, penggajian pegawai, hingga pelaporan secara dinamis.
·         Pemerintahan
Implementasi Data Warehouse di sektor pemerintahan salah satunya bermanfaat untuk memudahkan penggambaran dan penyajian data-data transaksi dari sistem pengadaan barang dan jasa secara online dan elektronik. Dengan adanya Data Warehouse, maka proses pengadaan barang dan jasa di pemerintahan diharapkan dapat menjadi lebih transparan dan memudahkan para pemimpin di dallam pengambilan keputusan terkait dengan pengadaan.
·         Marketing
Di dalam marketing, seluruh data digudangkan ke dalam Data Warehouse, untuk memudahkan pelaku bisnis di bidang marketing untuk memperoleh informasi mengenai para pelanggan dan konsumen, Supply Chain, penjualan, pemasaran, dan operasional lainnya.
·         Transpoortasi
Di bidang transportasi, Data Warehouse memegang peranan dalam tata kelola arus lalu lintas maupun peningkatan kepuasan penumpang pada bisnis layanan transportasi.

Oke ton, itulah pengenalan singkat kita mengenai Data Warehouse. Artikel ini merupakan ringkasan saya ketika mengikuti perkuliahan. Nah materi mengenai Data Warehouse akan dibahas pada artikel selanjutnya. Sampai jumpa. Ahayy

SUMBER MATERI :
I Putu Agus Eka Pratama. Handbook Data Warehouse. Informatika. Bandung. 2017.